cangakan.desa.id - Virus kerdil rumput dan kerdil hampa yang beberapa musim menyerang tanaman padi yang penyebarannya terus meluas menurut Informasi dari Toha Maksum, SP Koordinator POPT Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi yang mendampingi tim peneliti dari Kementerian Pertanian ( Kementan) bahwa hasil penelitian tanah atau lahan yang terserang kerdil rumput/hampa :
1. Kandungan unsur N dan P tinggi di tanah namun tidak dapat diserap perakaran tanaman, dan tanah menuju kemasaman.
2. Mikroba pengurai dan pelarut phospat diduga sedikit, karena pengaruh penggunaan pestisida kimia sintetik yang berlebihan, sehingga tidak mampu merombak unsur hara N dan P menjadi tersedia bagi tanaman
3. Ibarat orang mau makan masih berupa gabah, belun berupa beras apalagi nasi.
4. APH untuk wereng dengan pemberian Beauveria bassiana sp mulai dari perendaman benih, persemaian sampai pada tanaman setelah tanam
5. Salah satu alternatif aplikasi mikroba pengurai MOL ( dari pabrikan atau buatan sendiri), aplikasi APH u/ WBC (Agen hayati) termasuk mikroorganisme, bakteri, cendawan, serangg dan APH yang menguntungkan petani, atau yang sering menyebutnya petani organik adalan BOLOSORO sahabat petani