CANGAKAN.DESA.ID - Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bekerja sama Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Ngawi dan Kecamatan Kendal mengadakan pelatihan pengelolaan Aplikasi Sistem Informasi Desa Terintegrasi (Srigati) di Aula Kantor Kecamatan Kendal, Kamis (28/7/22).
Pada pelaksanaannya, pelatihan diikuti puluhan 22 operator dan 22 administrator Srigati dari desa di wilayah Kecamatan Kendal dan Jogorogo. Pelatihan dipandu narasumber dari Forum Operator Website Desa (Forwebsa).
Selain operator Srigati dan personel Forwebsa, pelatihan yang dimulai pukul 09.00 WIB kali ini dihadiri Camat Kendal bersama staf, perwakilan Dinas Kominfo dan perangkat desa lainnya.
Pada sambutannya, Camat Kendal menekankan pada pentingnya aplikasi Srigati. Ia menyampaikan bila saat ini semua serba digital. Oleh sebab itu Desa harus bijak dalam pemanfaatan teknologi digital.
"Sekarang ini eranya teknologi, dan kita tidak mungkin bisa menolak. Apalagi teknologi hadir untuk mempermudah pekerjaan, maka kita harus bisa memanfaatkan sebagai alat bantu," terang Sofwan Ahmadi S.Sos. MM Camat Kendal.
Segaris dengan pandangan Camat Kendal, Ketua Forwebsa Kabupaten Ngawi menekankan percepatan pemahaman pengoperasian aplikasi Srigati untuk kemajuan desa. Hal itu didasarkan pada pentingnya fungsi aplikasi Srigati bagi pelaksanaan pemerintahan desa, sehingga operator disegerakan mendapat pelatihan.
"Salah satu tujuan dari pelatihan kali ini adalah memahamkan pentingnya aplikasi Srigati dalam pengelolaan administrasi desa. Keberadaan aplikasi Srigati ini akan membantu mempermudah kinerja desa dalam berbagai bidang. Karena pentingnya Srigati, maka operator harus segera mendapat pelatihan," terang Arbangi Ketua Forwebsa Kabupaten Ngawi.
Sementara, materi yang disampaikan pada pelatihan kali ini adalah terfokus pada pengoperasian aplikasi Srigati. Pengoperasian aplikasi Srigati sendiri meliputi berbagai tahap mulai dari penyesuaian identitas desa penginputan data hingga sistem pelayanan mandiri.
"Sebelum kita bisa menggunakan aplikasi Srigati, data-data yang tampil di dashboard harus diubah menyesuaikan dengan desa. Kemudian kita melakukan penginputan data dan baru masuk ke pengaturan lain seperti layanan digital maupun sistem layanan mandiri," terang Arys Purwadi narasumber dari Forwebsa.
Lebih lanjut, narasumber menyampaikan bila Srigati merupakan teknologi yang mampu menjadi solusi dari berbagai persoalan yang ada di desa. Solusi dimaksud adalah sebagai aplikasi yang mampu menyederhanakan sistem-sistem yang ada di desa saat ini.
"Srigati merupakan teknologi digital yang mencakup seluruh kebutuhan aplikasi di desa. Fungsinya tidak hanya sebatas sebagai penyimpan data, namun juga bisa dipakai sebagai penyebar informasi sekaligus layanan kepada masyarakat secara digital," lanjut Arys.